Faozal mengatakan untuk TdLM 2018 ini, para pebalap akan memperebutkan point UCI dan juga hadiah tunai yang totalnya mencapai Rp350 juta.
"Selain TdLM 2018, sejumlah event sport tourism lain juga akan digelar di Lombok. Event itu antara lain maraton ekstrem Tambora Chalengge 320 km, yang akan digelar pada 4 April di Sumbawa, serangkaian event Festival Pesona Tambora 2018.
"Kemudian event maraton esktrem Rinjani 100 yang akan digelar pada 4 Mei," katanya.
Sementara itu, perwakilan PB ISSI, Yunita menjelaskan, event TdLM 2018 berlisensi UCI 2.2 akan diikuti sekitar 18 tim pebalap sepeda dari 18 negara. Setiap tim rata-rata terdiri dari lima orang.
"Ada 18 tim dari 18 negara yang ikut dalam TdLM 2018 ini, seperti dari Malaysia, Jepang, Australia, Kazakhtan, Tiongkok, dan negara lainnya. Timnas Indonesia juga ikut dalam kegiatan ini," sebutnya.
Diakuinya, event TdLM yang sudah tercatat sukses terlaksana pada 2017, cukup menarik minat para pelabap sepeda. Salah satu tim dari Solo bahkan meminta ikut dalam event ini, dengan biaya keberangkatan tim dan akomodasi yang ditanggung mereka sendiri.
"Tim Okio dari Jepang, yang tahun lalu meraih juara umum tim dalam TdLM 2017, juga kembali ikut dalam event kali ini. Kami berharap selain meningkatkan perkembangan olahraga sepeda, event ini juga memberi dampak yang bagus bagi pariwisata NTB," katanya.
(Leonardus Selwyn)