Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ironi Berjaya di Grand Slam

Pidekso Gentur Satriaji , Jurnalis-Minggu, 15 November 2015 |16:10 WIB
Ironi Berjaya di Grand Slam
Wawrinka mengalami ironi meski berjaya di Grand Slam (foto: reuters)
A
A
A

SAINT-BARTHELEMY – Stan Wawrinka menyatakan, dirinya harus kembali mengumpulkan “nyawa” setelah kemenangan Grand Slam keduanya. Dan juga, kejayaan di level tertinggi dunia tenis membuat kematangan serta pengalaman petenis asal Swiss ini meninggi.

Wawrinka mengalahkan Novak Djokovic untuk meraih gelar French Open. Penampilannya di turnamen Grand Slam lainnya juga terbilang impresif, seperti melaju hingga perempatfinal Wimbledon dan semifinal di US Open.

“Ketika Anda memenangi titel besar seperti French Open, itu adalah hal sulit. Emosi saat melakukan itu adalah naik dan turun. Setelahnya, Anda merasa sedikit kesepian dan depresi,” ujar Wawrinka, seperti dimuat Tennis.com, Minggu (15/11/2015).

“Pasalnya, turnamen tersebut sangat menguras emosi dan membuat stres. Banyak orang-orang di sekitar tapi benar-benar merasa hampa. Itulah indahnya tenis, tapi juga menjadi tantangan karena selalu tidak mudah,” sambungnya.

Meski cukup apik musim ini dan menjadi petenis nomor empat dunia, kehidupan pribadi Wawrinka justru terpuruk. Salah satunya adalah pengumuman pisah ranjang dengan sang istri, dan bocornya hubungan asmara dengan Donna Vekic.

(Pidekso Gentur Satriaji)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement