Ketika itu, Menjelang Olimpiade Roma tahun 1960, Indonesia hendak ikut berpartisipasi. Namun, Ketentuan IOC (International Olympic Commitee) mengharuskan ada organisasi tinju amatir yang mandiri di Indonesia.
Sehingga pada tanggal 30 Oktober 1959 berdirilah PERTINA (Persatuan Tinju Amatir Indonesia).
Saat itu, olahraga tinju profesional sempat dilarang dipertandingkan di Indonesia akibat politik Indonesia pada waktu itu cenderung ikut blok sosialis. Maka pada 23 November 1961, Maladi selaku Menteri Olahraga melarang tinju profesional hidup di Indonesia.
Tinju di Indonesia bisa dibilang sangat populer dengan lahirnya seorang juara tinju dunia seperti Chris John. Chris John adalah putra kedua dari empat bersaudara dari pasangan Johan Tjahjadi (alias Tjia Foek Sem) dan Maria Warsini.
Chris John memecahkan rekor sebagai juara dunia kelas bulu pertama yang berasal dari Indonesia dan mencatat rekor sebagai petinju kedua terlama yang menjadi juara dunia kelas bulu sepanjang masa, serta memecahkan rekor sebagai peringkat kedua dalam daftar petinju yang paling sering mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu sepanjang masa.
Ia tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical dan Nico Thomas.
(Reinaldy Darius)