Share

Kisah Amin Ikhsan, Mantan Atlet Senam Indonesia yang Menderita Sakit Gagal Ginjal hingga Jadi Korban Penggusuran

Defa Al Fadly, Jurnalis · Selasa 07 Maret 2023 14:34 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 07 43 2776856 kisah-amin-ikhsan-mantan-atlet-senam-indonesia-yang-menderita-sakit-gagal-ginjal-hingga-jadi-korban-penggusuran-o2xHKmyXXi.jpg Berikut kisah Amin Ikshan, mantan atlet senam Indonesia yang sakit gagal ginjal dan jadi korban penggusuran (Foto: Sindonews)

KISAH Amin Ikhsan, mantan atlet senam Indonesia yang menderita sakit ginjal akan diulas Okezone dalam artikel ini. Mantan atlet nasional yang pernah mengharumkan nama Indonesia, Amin Ikhsan saat ini harus berjuang untuk mengobati sakit ginjal yang telah dideritanya sejak 2014 silam.

Untuk diketahui, Amin Ikhsan pernah menjadi wakil Indonesia di beberapa ajang ternama seperti Suzuki Awards Cup Tokyo 2002 dan Kejuaraan Senam ASEAN 2002 Thailand. Dalam dua gelaran tersebut, Amin Ikhsan berhasil mengharumkan nama Indonesia.

Amin Ikhsan

Yang mana, dia sukses membawa Indonesia bertengger di peringkat ke-7 dari 24 negara pada Suzuki Awards Cup Tokyo 2002. Sementara pada Kejuaraan Senam ASEAN 2002 Thailand, Amin masuk ke dalam lima besar.

Selain membela nama Indonesia di tingkat dunia, Amin juga pernah bertanding di tingkat nasional. Ia membela Jawa Barat pada PON 2000 di Surabaya kala itu dan membela kontingen Kabupaten Bekasi di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2014.

Pada Agustus 2015, Amin Ikhsan harus mengalami hal pahit, rumah yang ditempatinya digusur oleh Pemkot Bandung, rumah itu berada di kawasan Kiaracondong, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Selain itu usaha studio musik dan kontrakan yang dijadikan investasi masa depan olehnya juga harus digusur oleh pemerintah.

Setelah rumah digusur, Amin sempat mendirikan tenda di lokasi penggusuran. Istri dan anak-anaknya sudah lebih dahulu dipindahkan ke rumah mertuanya, di daerah Cimenyan, Kabupaten Bandung. Amin bersama para tetangganya tetap berada di lokasi penggusuran untuk meminta keadilan kepada pemerintah, karena ia dan yang lainnya merasa sudah mengalami kerugian materi yang sangat besar.

Atas arahan pemerintah, sebagian warga memilih untuk berpindah sementara ke Rancacili, Kota Bandung. Sementara sebanyak 53 kepala keluarga tidak ingin direlokasi dan memilih untuk menuntut pemerintah.

Amin sempat didatangi Walikota Bandung kala itu, Ridwan Kamil. Ia disarankan untuk sementara tinggal di mess Persib Bandung. Tapi, dirinya memilih bertahan di lokasi penggusuran bersama 52 kepala keluarga lainnya.

Follow Berita Okezone di Google News

"Saya merasa tidak adil pemerintah, saya punya studio musik, kontrakan tiga pintu, rumah dua lantai itu jerih payah dari (jadi) atlet. Kalau saya dapat bonus, uang dibuat usaha bikin kontrakan dan studio musik, biaya buat anak dan orangtua biar enggak kesusahan. Setelah penggusuran usaha saya rata dan diganti (hanya) Rp 5 juta," ujar Amin.

Amin Ikhsan

Namun tuntutan warga kepada pemerintah ditolak di tingkat Mahkamah Agung. Amin dan warga lainnya harus menerima kenyataan yang pahit.

Kini Amin tinggal di rumah mertuanya bersama sang istri dan anak-anaknya. Dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk bekerja, Amin menambah penghasilan dengan mengajar materi senam dan pencak silat untuk tingkat TK. Sedangkan istrinya bekerja penuh untuk membutuhi kehidupan keluarganya.

Akibat sakit gagal ginjal yang dideritanya, Amin harus melakukan cuci darah sebanyak tiga kali dalam seminggu. Untuk biaya cuci darah, ia mengandalkan kartu BPJS yang dimilikinya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini