LESMO – Dorna Sports selaku panitia penyelenggara MotoGP telah menetapkan sprint race akan dipergunakan di musim 2023. Kebijakan itu sejatinya disambut baik oleh Managing Director Yamaha, Lin Jarvirs, hanya saja ia menilai sprint race justru akan meningkatkan risiko cedera bagi para pembalap semakin besar dan sering.
Sebagaimana diketahui, sprint race sendiri nantinya akan dilangsungkan pada Sabtu dan dilanjutkan balapan seperti biasa di hari Minggu. Format tersebut akan berlangsung 50 persen dari jumlah lap di balapan normal.
Format sprint race ini dipakai sebagai pengganti sesi latihan bebas 4 (FP4). Keuntungannya dari format tersebut, yang mana sembilan pembalap terdepan akan mendapatkan poin tambahan untuk bersaing memperebutkan kejuaraan dunia.

Meski demikian, tampaknya Jarvis tidak menyambut baik format sprint race. Kendati memang akan menguntungkan pembalap karena ada tambahan poin, dia menilai format tersebut bisa meningkatkan risiko cedera khususnya bagi para penunggang kuda besi.
“Akan ada lebih banyak ketidakpastian dan risiko di balapan daripada di latihan bebas. Kenyataannya, banyak hal aneh yang bisa terjadi dalam balapan,” kata Jarvis, dikutip dari Speedweek, Rabu (25/12023).
“Jadi satu masalah yang mungkin kita hadapi adalah cedera pembalap. Karena menurut saya, risiko cedera dari sprint race akan lebih tinggi dari sebelumnya,” lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News