ADA 5 cara mengelola keuangan dan bonus prestasi atlet agar tidak habis sia-sia, yang akan dibahas dalam artikel ini. Sebagaimana diketahui, seorang atlet pasti punya masa kejayaan dan keteneran.
Biasanya, itu tidak panjang. Masa aktif dipengaruhi oleh faktor usia yang kadang tak lagi menunjang kondisi fisik seperti sedia kala.
Nah, Okezone bakal membahas cara mengelola keuangan selama atlet masih dalam masa kejayaan. Berikut 5 cara mengelola keuangan dan bonus prestasi atlet agar tidak habis sia-sia:
5. Ketahui Usia Produktif
Mengetahui usia produktif sebagai seorang atlet merupakan hal penting. Ya, seperti yang sudah disinggung, seorang atlet punya rentang usia produktif yang pendek. Oleh sebab itu, mereka harus tahu batasan.
Risza Bambang CFP dari OneShildt Financial Independence mengemumakan, bahwa usia produktif atlet olahraga ada di kisaran 35 tahun. Dari usia 35 tahun hingga 75 tahun sebisa mungkin para atlet memiliki pemasukan lain.
4. Siapkan Profesi Baru
Kemudian, Risza juga mengatakan, saat seorang atlet tidak produktif lagi, perlu menentukan profesi baru yang bisa dijalankan untuk memperoleh pemasukan. Sebagai contoh, Chris John setelah memutuskan pensiun, melebarkan sayapnya di dunia bisnis asuransi serta menjadi motivator.
Tak hanya itu, atlet bulu tangkis dapat beralih profesi menjadi pelatih. Risza menerangkan, dalam memutuskan menjadi pelatih, perlu ditetapkan juga skalanya dengan jadi pelatih nasional atau internasional. Sebab, itu akan mempengaruhi jumlah pemasukan yang didapat.