JAKARTA - Mantan pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky meminta kepada pihak PBSI untuk berpikir panjang dalam memutuskan dicoret atau tidaknya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari Pelatnas. Sebab andai Praveen/Melati dicoret, ganda campuran akan kehilangan sosok panutan dan hal itu bisa mempengaruhi generasi sektor tersebut.
Kabar pencoretan pasangan andalan Indonesia ini sudah hangat sejak akhir 2021 lalu. Terlihat beberapa tanda-tanda yang kuat bahwa juara All England 2020 ini tidak lagi berkostum merah putih tahun ini.
Namun sampai saat ini, kepastian itu masih simpang siur dan belum ada pernyataan resmi dari PBSI. Kepastian itu akan didapat setelah PBSI mengeluarkan SK promosi-degradasi untuk Pelatnas Cipayung 2022 ini.
Kalaupun kabar itu benar, menurut Richard bakal jadi momok sendiri bagi sektor ini. PBSI dan pelatih Nova Widianto perlu bekerja ekstra keras mencari panutan di sektor ini sebagaimana apa yang Richard lakukan dulu.
Baca Juga:Â Richard Mainaky Ungkap Penyebab jika Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti Resmi Dicoret dari Pelatnas PBSI
“Kalau lihat seperti ini PBSI harus bekerja keras bahwa di ganda campuran sudah tidak ada lagi nama besar,” ucap Richard saat dihubungi tim MNC Portal Indonesia, Selasa (18/1/2022).
“Harus pikir ke depan untuk ada panutan, karena waktu dulu kan di ganda campuran selalu ada panutan seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sampai waktunya mereka mundur kita legawa. Dulu juga Vita Marissa, Nova Widianto, itu kan betul-betul panutan ya dalam prestasi mereka, nama-nama besar mereka,” lanjutnya.
Sulitnya menemukan sosok panutan itu karena menurut Richard harus ada tiga aspek yang berjalan beriringan, yakni nama besar, prestasi, dan attitude/perilaku. Hal itu yang menurutnya belum ada pengganti di sektor ini.