MANAGING director Dorna Sports Carlos Ezpeleta setelah melakukan inspeksi pra-homologasi Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu, berharap lebih banyak muncul talenta pebalap Indonesia yang meniti karier hingga berkiprah di ajang kejuaraan dunia seperti MotoGP.
Ezpeleta mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat besar bagi MotoGP dan ia tak sabar lagi untuk membawa gelaran Grand Prix kembali ke Indonesia sejak terakhir kali digelar pada 1997.
Baca juga: Indonesia Jadi Cadangan Tuan Rumah MotoGP, Dorna Sports Cek Kesiapan Bandara Lombok
Tak hanya ingin melihat MotoGP kembali ke Indonesia, Ezpeleta mengungkapkan Dorna Sports, selaku pemegang hak komersial MotoGP dan WSBK, telah melakukan investasi yang besar untuk mencari pebalap berbakat di Asia Tenggara dan khususnya di Indonesia.
Indonesia sendiri, kata Ezpeleta, menjadi salah satu pasar terbesar bagi gelaran MotoGP.
"Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata seberapa pentingnya MotoGP kembali ke Indonesia, ini adalah pasar yang besar bagi kami dan bagi para pabrikan serta basis fan Indonesia bagi MotoGP itu tidak ada duanya.
"Jadi kami senang bisa kembali dan menantikan hari itu tiba," kata Ezpeleta.
"Dorna memiliki proyek sangat besar di wilayah Asia Tenggara dan kami telah berinvestasi selama bertahun-tahun untuk menemukan lebih banyak pebalap dan talenta di Indonesia khususnya dan di wilayah secara umum.
"Sejak kami memulai HTC (Honda Talent Cup), kami telah melihat banyak pebalap dari Indonesia dan bakat cemerlang yang muncul lewat Mario Aji.
Baca juga: Tinjau Sirkuit Mandalika, CEO Dorna Sudah Tak Sabar Gelar MotoGP Indonesia
Pebalap nasional Mario Suryo Aji saat ini menjalani tahun ketiganya berlaga di Kejuaraan Dunia Junior CEV Moto3 di Eropa bersama Astra Honda Racing Team.
Mario menutup musim 2020 di peringkat 16 klasemen akhir CEV Moto3, dua posisi lebih baik dari peringkat di tahun debut sang pebalap pada 2019.
"Kami harap dia tampil baik di kejuaraan dunia junior dan ketika waktunya tepat dia naik ke setiap kelas dan semoga mencapai kelas teratas di kejuaraan dunia.
"Jelas ini adalah proyek jangka panjang dan investasi yang panjang untuk menghadirkan pebalap-pebalap Indonesia, tapi kami yakin kami akan menemukan mereka," kata Ezpeleta.
Doni Tata Pradita menjadi pebalap Indonesia pertama yang menembus ajang tertinggi dengan turun di kelas kejuaraan dunia 250cc pada 2008. Pebalap asal Yogyakarta itu kembali turun di kelas menengah Moto2 pada 2013.
Dimas Ekky mengikuti langkah kompatriotnya sebagai wildcard GP Malaysia 2017 dan GP Catalunya 2018 sebelum turun satu musim penuh di Moto2 pada 2019.