SYDNEY – Naomi Osaka memiliki harapan besar dalam perjalanan kariernya sebagai petenis profesional. Ya, Osaka tidak hanya ingin menjuarai Grand Slam dan mengangkat trofi, namun juga berharap menjadi role model atau teladan dalam caranya membawa diri di lapangan.
Osaka akan ditantang petenis Amerika Serikat Jennifer Brady dalam final Australian Open, Sabtu. Sejauh ini dia sudah menjadi model untuk bagaimana bermain tenang di Melbourne Park.
Juara edisi 2019 itu sebelum ini sering sulit mengendalikan emosi ketika menghadapi situasi lapangan yang membuatnya frustrasi. Tetapi sekarang, kata Fissette, pemainnya itu sudah bekerja keras menghindari kehilangan kesabaran.
"Dia tahu dari pengalaman beberapa tahun terakhir, ketika sikapnya bagus, maka pikirannya jernih sekali mengenai apa yang mesti dilakukannya. Dan kemudian dia bermain bagus sekali... Bukan berarti Anda tak bisa negatif pada beberapa kesempatan," kata pelatih Osaka, yakni Wim Fissette.
"Namun bisa segera menatanya kembali adalah sangat penting. Lebih dari itu Naomi ingin menjadi orang yang selalu berperilaku baik di lapangan. Itu juga semacam teladan untuk pemain-pemain muda."
Baca Juga: Gagal ke Final Australia Open 2021, Serena Williams Tak Kuasa Menahan Tangis
Osaka yang menaklukkan Serena Williams dalam semifinal mengaku sudah memperbesar kekuatan mentalnya bersama Fissette dan timnya setelah awal mengecewakan musim lalu.
Upayanya mempertahankan gelar Australian Open musim lalu itu pupus di tangan Coco Gauff pada babak ketiga. Segera setelah itu Osaka kalah secara mengejutkan melawan Sara Sorribes Tormo dalam Piala Billie Jean King di Spanyol.
Fissette mengatakan Osaka bukan-bukaan soal kekecewaannya di Australia setelah kekalahan di Spanyol itu. Sejak itu dia mau jujur mengenai perasaan dan kegugupannya.
"Dia memahami bahwa kami mendengarkan dan memahami perasaannya," kata Fissette.