NEW YORK – Kareem Abdul-Jabbar merupakan legenda basket NBA dan merupakan salah satu yang terhebat dalam sajarah. Akan tetapi, kontroversi sempat mewarnai hidupnya ketika Abdul-Jabbar memutuskan untuk berpindah agama menjadi Islam pada 1968.
Ketika itu karier Abdul-Jabbar sebagai pemain basket pasalnya tengah meroket. Abdul-Jabbar bahkan telah dianggap sebagai simbol bahwa orang kulit hitam Amerika bisa juga mendapat tempat dan dihargai oleh mereka yang berkulit putih.
Kendati demikian, kondisi ini justru membuat pria yang terlahir dengan nama Ferdinand Lewis Alcindor Jr itu tersadar bahwa yang orang-orang kulit putih hargai tersebut sebenarnya hanya prestasinya di dunia basket saja. Seandainya Abdul-Jabbar tak berprestasi, ia mungkin tak mendapat tempat di masyarakat kulit putih.
Baca juga: Islam Sering Disebut Teroris, Kareem Abdul-Jabbar: Ini Agama Damai
“Saya menyadari bahwa Lew Alcindor yang disemangati semua orang sebenarnya bukanlah orang yang mereka bayangkan. Mereka ingin saya menjadi contoh nyata dari persamaan ras,” jelas Abdul-Jabbar, dikutip dari Saudi Gezetta, Senin (25/1/2021).
“Poster anak tentang bagaimana siapa pun dari latar belakang apa pun - terlepas dari ras, agama, atau status ekonomi - dapat mencapai impian Amerika. Bagi mereka, saya adalah bukti nyata bahwa rasisme adalah mitos,” lanjutnya.
Abdul-Jabbar kemudian mulai mencari jati dirinya yang sebenarnya. Ia membaca ‘The Autobiography of Malcolm X’ ketika masih berstatus mahasiswa baru di University of Calfornia. Abdul-Jabbar pun terpesona oleh cerita Malcolm tentang bagaimana dia menyadari bahwa dia adalah korban rasisme institusional.