HAMAMATSU – Davide Brivio telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai manajer tim Suzuki. Hengkangnya Brivio ini tentu menjadi pukulan besar bagi Suzuki yang baru saja memulai masa kejayaannya.
Brivio sejatinya bukan seorang insinyur. Akan tetapi, kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk memimpin orang dan tahu persis apa yang diperlukan untuk memenangkan balapan. Itulah yang membuatnya menjadi sosok kunci.
Sekira satu setengah dekade lalu, Brivio mati-matian metakinkan Yamaha untuk merekrut Valentino Rossi dari Honda. Karena menurutnya, untuk bisa menjadi juara dunia dibutuhkan sosok pembalap yang kuat dan Valentino Rossi merupakan yang terbaik ketika itu.
Baca juga: Valentino Rossi Tak Lagi Bertaji di MotoGP
Memanfaatkan hubungan yang tak harmonis antara Rossi dengan Honda, jadilah The Doctor hengkang ke Yamaha. Sebagaimana prediksi Brivio, Valentino Rossi langsung menjadi juara dunia di musim pertamanya membela Yamaha dan bahkan kini menjadi ikon dari konstruktor tersebut.
Sihir Brivio kemudian berlanjut ketika ia bergabung dengan Suzuki. Brivio bergabung pada 2013 ketika Suzuki sedang mengerjakan GSX-RR baru dengan mesin empat silinder in-line, yang menggantikan GSV-R yang gagal dengan mesin V4 untuk masuk kembali ke MotoGP.
Di Suzuki, Brivio pun mencoba membentuk pembalap kelas wahid guna memperebutkan gelar. Dia harus menunjukkan pandangan ke depan dan merekrut rookie untuk diasah dan dilatih sehingga pembalap tersebut cocok dengan tim dan GSX-RR. Hasilnya, Joan Mir menjadi kampiun MotoGP 2020.