Share

BWF Klarifikasi soal Aturan Baru Kualifikasi Olimpiade, Ini Respons PBSI

Bagas Abdiel, Jurnalis · Selasa 09 Juni 2020 00:21 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 08 40 2226534 bwf-klarifikasi-soal-aturan-baru-kualifikasi-olimpiade-ini-respons-pbsi-dtQAKOMaRR.jpg Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Foto: Laman resmi PBSI)

JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyambut baik klarifikasi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tentang aturan baru kualifikasi Olimpiade 2020 pada tahun depan. Hal ini terkait aturan poin yang berhubungan dengan Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Campuran Asia 2021.

Pada keputusan sebelumnya, BWF telah menetapkan bahwa Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2021 akan masuk dalam perhitungan poin Olimpiade. Akan tetapi, poin tersebut hanya akan diberikan kepada China dan Hong Kong saja.

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja

Kedua negara itu mendapat keuntungan karena pada Kejuaraan Beregu Asia, China dan Hong Kong tidak ikut serta akibat pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah Filipina. Karena itu, BWF akan memberikan poin kepada para pemain China dan Hong Kong ketika mereka berlaga di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2021.

Baca juga PBSI Pertanyakan Salah Satu Poin Regulasi Baru Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020

Keputusan tersebut pun memberatkan kepada beberapa negara karena BWF tidak memberikan kejelasan soal poin ganda campuran yang akan ikut terlibat pada Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2021. Sementara di Kejuaraan Beregu Asia 2020, para pemain ganda campuran lain tidak ikut serta.

Follow Berita Okezone di Google News

Beruntung, BWF mengklarifikasi hal tersebut dan menyatakan ganda campuran China dan Hong Kong tidak akan mendapat poin di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2021. Namun, untuk nomor lainnya, para pemain China dan Hong Kong akan mendapatkan poin.

“Ini adalah keputusan yang fair untuk semua, memang ini yang kami inginkan yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung. Karena negara lain juga tidak dapat poin dari ganda campuran di BATC 2020,” ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, mengutip dari laman resmi PBSI, Selasa (9/6/2020).

“Setahu saya selain Indonesia, tim Malaysia juga sempat mengajukan pertanyaan serupa kepada BWF. Kami hanya ingin memastikan bahwa keputusannya adil untuk semua,” pungkas Rudy.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini